Dalam bahasa awam, penghentian kehamilan dikenal sebagai aborsi. Jika seorang wanita tidak ingin meneruskan kehamilannya karena alasan apa pun, ia dapat memilih opsi aborsi medis untuk mengakhiri kehamilan. Ada berbagai jenis aborsi medis yang dapat membantu mengeluarkan plasenta janin dari rahim ibu(uterus).
Aborsi medis, yang mencakup penggunaan pil tertentu untuk mengakhiri kehamilan yang tidak diinginkan, Aborsi medis terapeutik dipilih jika ibu mempunyai kondisi kesehatan tertentu, Aborsi elektif dimana seorang wanita memilih untuk mengakhiri kehamilannya karena alasan apapun, dan Metode aborsi bedah untuk mengakhiri kehamilan. Ini adalah kondisi medis yang sama sekali berbeda dari keguguran. Aborsi adalah cara yang dipilih sendiri untuk mengakhiri kehamilan sedangkan keguguran adalah akhir kehamilan secara alami karena alasan intramural atau eksternal apa pun sebelum minggu ke-20.
Menurut literatur medis, aborsi medis atau medical procedure adalah akhir kehamilan yang dilakukan pada trimester pertama(dalam 7 minggu) kehamilan. Untuk tujuan ini, kombinasi obat secretion yang diresepkan dokter diberikan pada wanita untuk mengeluarkan janin dan jaringan plasenta. Fasilitas untuk membeli pil aborsi secara dare menyediakan metode yang relatif murah untuk melakukan aborsi. Metode ini memudahkan pasien untuk melakukan aborsi di rumah tanpa harus menjalani operasi. Obat-obatan ini harus digunakan di bawah pengawasan ahli medis setelah pemeriksaan fisik pasien.
Beberapa zat yang umumnya digunakan untuk tujuan tersebut antara lain mifepristone, methotrexate, misoprostol, prostaglandin, atau kombinasi obat-obatan tersebut. Konsumen juga dapat dengan mudah membeli alat aborsi semacam ini secara dare.
nbsp; Aborsi medis dapat dianggap sebagai metode Klinik aborsi ketika:
Janin tidak sehat atau memiliki cacat atau masalah genetik. Kehamilan tidak baik untuk kesehatan ibu. Kehamilan merupakan hasil yang tidak diinginkan dari suatu peristiwa traumatis seperti pemerkosaan. Wanita tidak bersedia hamil(aborsi elektif). Keamanan penggunaan alat aborsi untuk mengakhiri kehamilan yang tidak diinginkan masih menjadi bahan diskusi. Faktor risiko yang terkait dengannya tidak dapat diabaikan sepenuhnya. Ada beberapa risiko yang terkait dengannya, seperti:
Pendarahan terus menerus Diare Aborsi tidak tuntas yang dapat menyebabkan perlunya pembedahan Infeksi Mual Nyeri Muntah Sebelum memilih prosedur aborsi menggunakan pil ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan:
Aborsi adalah keputusan yang sangat pribadi. Untuk membantu mempertimbangkan keputusan Anda, konsultasikan dengan konselor atau penyedia layanan kesehatan, atau anggota keluarga tentang perasaan Anda. Setelah membuat keputusan, Anda akan diminta menjalani pemeriksaan panggul untuk memastikan kehamilan dan masa pematangannya. Tes darah HCG juga disarankan berkali-kali untuk memastikan kehamilan. USG vagina atau perut juga merupakan pilihan untuk menentukan usia pasti janin dan lokasinya di dalam rahim.
